Rakyat Merdeka — Lazio harus menerima akibat karena melanggar aturan pandemi virus corona di Italia. Presiden Claudio Lotito bahkan diskorsing lama dari sepakbola karenanya.
Dikutip Football-Italia, alasan utama mengapa hukuman ini dijatuhkan oleh Pengadilan Nasional karena Lazio tidak melaporkan adanya penemuan kasus virus corona di tim beberapa waktu lalu, ke otoritas kesehatan Italia.
Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mendapatkan bukti-bukti yang memberatkan Lazio di persidangan nantinya. Bahkan tiga pemain Lazio masih disuruh latihan ketika hasil tes usap mereka menunjukkan positif.
Bahkan Lazio sempat mengizinkan tiga pemain positif tapi berstatus orang tanpa gejala untuk mengikuti sesi latihan tim. Padahal dalam aturan pemerintah Italia, setiap individu atau kelompok wajib melaporkan jika ada kasus COVID-19.
Belum cukup “dosa” Lazio tersebut, ada dugaan mereka dua kali menurunkan pemain dalam status OTG. Atas kelalaiannya tersebut Lazio mendapat hukuman berat ketika Lotito dihukum tujuh bulan tidak boleh terlihat dalam sepakbola serta denda 150.000 euro atau sekitar Rp 2,5 miliar.
Selain itu ada juga dua dokter tim, Fabio Rodia dan Ivo Pulcini, yang disanksi selama 12 bulan karena dianggap lalai menjaga para pemainnya. Hukuman ini terbilang berat karena Lazio sudah melakukan kesalahan serupa sebelumnya.saat tidak menutup kamp latihan November lalu, ketika hasil tes usap ada yang positif.
“Hukuman ini jelas tidak berdasar. Kami sangat mempercayai keadilan dan merasa tidak melakukan kesalahan apapun,” ujar pernyataan resmi Elang Ibukota .
Tak puas dengan hukuman tersebut, Lazio akan mengajukan banding atas hukuman tersebut. entah ke FIGC atau langsung ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Dunia (CAS).